Wishing letter



BEAUTIFUL WISHING LETTER FOR YOU

"semoga kamu selalu dikelilingi orang-orang yang tulus"








!!! peringatan: ini akan terbilang 'cringe' buat sebagian jiwa tapi aku berusaha untuk tetap wajar.



Di umur yang terbilang remaja, tidak ada salahnya kita mengekspresikan diri kita menjadi apapun yang kita mau. Termasuk memberi hati. Untuk mengurangi ke 'cringe' an ini aku akan ubah kata 'jatuh cinta' menjadi 'memberi hati'.


Menurutku yang sekarang berusia 18 tahun 5 bulan 23 hari ini, memberi hati cukup serius dan penuh kekecewaan. Jadi, untuk berani memberikan hati kepada siapapun yang kita mau adalah hal yang cukup besar a.k.a big deal.


Menjadi seorang perempuan dengan perasaan menggebu-gebu dan keinginan yang besar membuat aku sering kali kelelahan. Aku lelah dengan segala keluhan dari dalam diriku sendiri. aku juga lelah dengan kekecewaan yang mengepung hatiku disaat penolakkan kembali terulang.


Aku mungkin tidak mengenal diriku dengan baik. Namun, aku cukup mengetahui apa yang aku lakukan dan apa dampaknya. Sebelum berani bermain hati, hal yang pertama kali kupikirkan adalah sejatuh apa aku ketika patah hati.


Menjadi seseorang dengan perasaan yang mudah kali rapuh, Membuatku keluar dari zona nyamanku ketika berani untuk memberi hati. Ini Aneh! hahaha. Padahal, Aku adalah orang yang selalu menutup mata ketika akan meraskan sakit. Seperti contohnya; sejak kecil aku terlalu mencintai berkeliling komplek rumahku dengan Sepeda roda duaku, Aku yang belum genap berusia 6 tahun selalu saja menutup mataku ketika aku tahu bahwa aku akan menabrak, terjatuh, atau ditabrak. aku selalu tahu. Itulah sebabnya aku selalu menutup mata ketika akan merasakan sakit.


Tapi, tidak dengan perkara memberi hati ini. Aku sudah memikirkan matang-matang, bahwa akan ada saatnya aku tersakiti dengan kemungkinan jatuh begitu dalam. Tapi tidak. Kali ini aku tidak menutup mataku. Justru aku semakin membuka mataku disetiap harinya untuk selalu mengamati. Aku berbeda begitu mengenal perkara hati.


Begitu jatuh, aku merasakan rasa yang katanya sakit itu. Aku merasakan Air memaksa keluar dari pelupuk mataku. Aku juga merasakan perutku bergejolak hingga mual rasanya. Aku menjadi orang yang lemah dengan pandangan buram.


Aku menjadi si Pemaaf yang tidak mampu memaafkan. Aku tiada henti menyalahkan diriku sendiri atas segala penderitaan yang aku rasakan. Aku tak ingin lagi melihat siapa yang menatapku di cermin. Pantulan cermin itu bodoh, lemah, dan penipu mahir. Aku lelah. Aku ingin berhenti. Aku ingin menikmati hidupku dan menjadi bahagia. 


Tapi yang aku lakukan malah memberikan sosok yang kuberi hatiku padanya sebuah 'pdf' berisikan surat yang kutulis pukul 2 dini hari dan kukirimkan padanya tepat 7 hari sebelum hari ulang tahunnya. Disana kutuliskan betapa bersyukur dan bahagianya aku mengenal sosok tersebut. Dengan baik hatinya, aku mengirimkan beberapa doa dan pesan yang suatu saat nanti akan ia ingat sebagai kilas balik. Lihat lah apa yang dilakukan si bodoh ini.


Harusnya aku berteriak dan mencaci maki sosok itu. Harusnya aku meneriakan betapa hancurnya aku. Harusnya Aku meminta pertanggung jawabannya. Telat... aku sudah terlalu hancur untuk melakukan semua itu.


Beban yang kuemban saat ini adalah aku yang tidak bisa memaafkan diriku sendiri atas semua yang aku lakukan. Aku tidak bisa memaafkan diriku yang dengan mudahnya membuat orang meninggalkanku dengan mudahnya. Aku tak bisa memaafkan diriku yang selalu membuat orang memiliki kesal dihati kepadaku. Aku sudah coba. Aku akan coba lagi. Aku janji.



"giving and forgiveness"
just a simple words, But meaning a lot for me. 




Mungkin dari semua ini aku dapat belajar ikhlasnya memberi tanpa berharap untuk kebaikan yang berbalas dan memaafkan tanpa harus menyalahkan lainnya. Aku berterima kasih. Aku bersyukur. Aku Cerdas. Aku kuat. Aku bisa bahagia. Aku akan sukses. Aku Cantik. Aku baik hati. Aku pantas. Aku adalah aku.


love, Amyrah













let me know if u read this by send me some "hi" at

instagram: https://www.instagram.com/amyrahzc/

Twtter: https://twitter.com/rahasiauranus 





Comments

Popular posts from this blog

Also a poet

This poet

My POV about Asia